
Kenapa Anak Muda Harus Berani Pitching Gagasan, Walau Masih Belum Punya Modal?
“Eh, lo yakin mau daftar lomba bisnis? Emang udah punya modal?”
“Belum sih, tapi kan idenya udah mateng!”
Percakapan kayak gitu sering banget terdengar di kalangan mahasiswa atau anak muda yang lagi semangat membangun sesuatu. Tapi ternyata, stigma “belum punya modal = belum siap pitching” itu masih gede banget. Padahal, ide itu currency utama di fase awal.
Jadi pertanyaannya: emang harus nunggu punya modal dulu buat mulai pitching?
Jawabannya: nggak sama sekali.
Pitching itu bukan urusan modal. Pitching itu tentang meyakinkan. Dan percaya deh, dunia bisnis justru dibangun dari keberanian ngomongin ide, bukan dari rekening tabungan.
Pitching = Skill Hidup, Bukan Cuma Ajang Lomba
Bayangin kamu punya ide bikin platform edukasi finansial buat anak-anak muda. Kamu udah riset pasar, tahu problemnya, tahu keunggulannya. Tapi kamu gak berani ngomongin itu di depan orang, bahkan cuma presentasi di kompetisi bisnis. Sayang banget kan?
Menurut data dari Harvard Business Review, kemampuan berkomunikasi dan meyakinkan ide (termasuk pitching) adalah soft skill nomor satu yang dicari oleh investor dan rekruter—lebih penting dari pengalaman kerja di awal karier.
Jadi, pitching bukan soal menangin lomba doang. Ini investasi ke skill kamu sendiri: komunikasi, storytelling, dan daya jual ide.
Tapi Gue Belum Punya Modal…
Ini kalimat klasik yang harusnya sudah kita kubur dalam-dalam.
Karena gini: ide hebat yang gak diomongin ke siapa-siapa, ya bakal jadi ide doang.
Sementara ide biasa yang diceritain dengan cara yang tepat, bisa dapet dukungan luar biasa.
Elon Musk dulu waktu awal pitching Tesla, gak punya cukup uang. Tapi dia punya visi yang kuat, dan dia tahu cara mengomunikasikannya. Bahkan di Indonesia, startup seperti Ruangguru atau Kopi Kenangan juga lahir dari keberanian founder-nya buat ngomongin gagasan, bukan nunggu punya modal dulu.
Ajang Lomba = Tempat Aman untuk Gagal (dan Belajar)
Kalau kamu masih belum pede buat pitching di hadapan investor, kompetisi bisnis bisa jadi panggung latihan terbaik. Di acara seperti HBC Beginners dari Makarapreneur misalnya, kamu gak cuma dinilai, tapi juga dapat feedback langsung dari praktisi dan founder beneran.
Menurut survei internal Makarapreneur 2024, 82% peserta lomba bisnis mengatakan bahwa pengalaman pitching di acara mereka bikin lebih siap presentasi di kampus, organisasi, bahkan dunia kerja. Beberapa bahkan lanjut dapet bimbingan setelah acara selesai.
Jadi… rugi gak sih kalau kamu nunggu punya modal dulu?
Yang Didengerin Itu Kamu, Bukan Saldo
Kalau kamu pernah ikut sesi mentoring, kamu pasti paham satu hal: yang dilihat mentor atau juri lomba itu bukan kamu udah punya duit berapa.
Tapi: Gimana kamu menyampaikan ide dan seberapa yakin kamu sama solusi yang kamu tawarkan dan apakah kamu punya reason kuat kenapa ide itu layak didukung. Modal yang dicari pertama kali bukan uang, tapi kredibilitas ide dan kemampuan kamu meyakinkan orang lain.
Tunjukin Kamu Punya “It Factor”
Pernah dengar istilah founder-market fit?
Ini maksudnya, seberapa cocok kamu sebagai founder dengan masalah yang kamu angkat. Misalnya kamu anak petani yang ingin bikin platform distribusi hasil tani digital—itu udah jadi storytelling power sendiri. Dan itu modal banget buat pitching.
Cerita kamu, alasan kamu, itu semua bisa jadi pembeda. Dan itu cuma bisa kelihatan kalau kamu mulai pitching, walau belum punya modal finansial.
Kesimpulan: Mulai Dulu, Modal Bisa Nyusul
Anak muda punya keunggulan yang gak bisa dibeli: energi, idealisme, dan keberanian nyoba. Jangan tunggu sempurna baru tampil. Justru tampil dulu, supaya tahu mana yang bisa disempurnakan.
Mau bukti? Lihat ajang-ajang seperti HBC Beginners atau lomba-lomba Makarapreneur lainnya. Banyak peserta yang awalnya cuma iseng-iseng bawa ide, pulang bawa insight, relasi, bahkan peluang kerja sama.
Karena ternyata, modal awal untuk sukses bukan uang.
Tapi kemauan buat ngomongin mimpi kamu dengan percaya diri.